Bagaimana Roger Federer menjelma menjadi Sedikit Atlet dengan Penghasilan 1 Milyar Dolar

Roger Federer telah mengumumkan pensiun dari dunia tenis pada hari Kamis 15 September 2022 lalu. Roger Federer meninggalkan dunia tenis sebagai salah satu pemain tenis terbaik yang pernah ada. Dia memenangkan 20 gelar Grand Slam, dan sangat dominan antara tahun 2003 dan 2007, ketika dia memenangkan 10 turnamen bergengsi, termasuk lima kali juara Wimbledon secara beruntun. 

Saingan terberatnya, Rafael Nadal (dengan 22 gelar) dan Novak Djokovic (dengan 21 gelar), memang telah mengungguli Federer dalam jumlah gelar Grand Slam. Namun, ada satu area di mana Federer mengalahkan mereka: penghasilan.

Federer merupakan satu dari hanya enam atlet yang pernah mendapatkan penghasilan lebih dari 1 miliar dolar.

Federer menghasilkan lebih dari 1 miliar dolar (setara dengan 14 triliun rupiah, wow!) selama kariernya. Sebanyak 130,6 juta dolar penghasilannya diperoleh di lapangan atau dari memenangkan berbagai turnamen. Namun, penghasilan Federer di luar lapangan lebih fantastis, yaitu lebih dari 870 juta dolar (6 kali lipat dari hasil menjuarai turnamen). Federer pun menjelma menjadi satu dari hanya enam atlet yang pernah mendapatkan penghasilan lebih dari 1 miliar dolar.

Kredit foto: si.robi/Wikimedia Commons/Flickr

“Saya telah berusia 41 tahun. Saya telah memainkan lebih dari 1.500 pertandingan selama 24 tahun dan tenis telah memperlakukan saya dengan lebih terhormat daripada yang pernah saya impikan,” kata Federer dalam pengumuman pensiunnya.

Mengapa Federer menghasilkan lebih banyak uang daripada siapa pun yang pernah bermain tenis?

Keberhasilannya di luar lapangan secara alami merupakan refleksi dari kehebatannya. Namun, para ahli pemasaran mengatakan ada sesuatu yang lebih besar dibalik keberhasilannya tersebut. Bukan sekadar karena dia merupakan pemain hebat. Lebih dari itu, keberhasilannya juga dipengaruhi oleh pembawaan diri, sikap, dan martabat tertentu yang membuatnya makin menarik bagi merek.

“Roger selamanya adalah seorang pria terhormat,” kata Mike Fahey, yang mengepalai firma pemasaran yang berbasis di Boston dan merupakan penggemar tenis seumur hidup sekaligus fans Federer. “Dia tidak mengamuk. Tidak memukul orang dengan bola. Tidak menyalahgunakan wasit. Perilakunya sangat berkelas. ”

Pandangan tersebut juga didukung oleh Angeline Close Scheinbaum, seorang profesor pemasaran olahraga di Clemson University. Dia mengatakan Federer mendapat nilai tinggi pada semua tolok ukur pemasaran utama, yaitu kepercayaan, keahlian, kredibilitas, dan daya tarik.

“Roger selamanya adalah seorang pria terhormat,. Dia tidak mengamuk. Tidak memukul orang dengan bola. Tidak menyalahgunakan wasit. Perilakunya sangat berkelas. ”

Mike Fahey, kepala firma pemasaran di Boston

“Dia adalah pemasar olahraga impian,” kata Scheinbaum, yang ingat pernah bertemu Federer dan memintanya untuk menandatangani dompetnya. “Dia menandatanganinya dengan spidol Sharpie dan berkata, ‘Maaf telah merusak dompet Anda!’ Saya pikir, “Entah ini pria paling rendah hati di dunia olahraga atau dia hanya lucu dan jenaka.”

Lebih dari selusin merek berafiliasi dengan Federer, yang berasal dari Swiss, selama kira-kira dua dekade terakhir. Beberapa di antaranya adalah Nike, Rolex, Mercedes-Benz, dan Wilson Sporting Goods.

Dia memiliki kontrak 20 tahun dengan Nike untuk sepatu dan pakaian dengan bayaran 10 juta dolar per tahun.

Setelah Federer dan Nike tidak melanjutkan kontrak tersebut pada 2018, Federer pun menandatangani kontrak 10 tahun senilai 300 juta dengan merek Uniqlo. Segera setelah itu, Federer juga membeli 3% saham di perusahaan Swiss On Running. Perusahaan tersebut pun go public setelah investasi Federer.

Namun demikian, titik balik dalam penguasaan pemasarannya terjadi sekitar 10 tahun yang lalu. 

“Federer mengambil kendali lebih besar atas karirnya di luar lapangan ketika dia meninggalkan raksasa agen olahraga IMG pada 2012 dan meluncurkan TEAM8 dengan agen lamanya Tony Godsick. Penghasilannya melonjak sejak itu,” seperti yang ditunjukkan Kurt Badenhausen.

Adakah alasan lain Federer mendapatkan begitu banyak uang selama karirnya? 

“Umur panjangnya menarik bagi pemasar,” kata Rob Farinella, pendiri dan CEO Blue Sky Agency, sebuah biro iklan yang telah bekerja secara ekstensif di dunia olahraga.

“Dia bukan hanya salah satu pemain terbaik yang pernah ada di dunia olahraga, tetapi karirnya berlangsung dari generasi ke generasi,” kata Farinella. “Ini semua telah menyebabkan efek pembesar baginya dan daya tarik serta pengakuannya secara keseluruhan.”

Salah satu cara Federer dapat terus mendapatkan bayaran endorsement di masa pensiun adalah sebagai desainer sepatu dan pakaian yang dibayar dengan sangat baik. Dia membantu merancang sepatu tenis kinerja untuk On Running yang diberi nama The ROGER Pro. 

“Umur panjangnya menarik bagi pemasar. Karirnya berlangsung dari generasi ke generasi.”

Rob Farinella, pendiri dan CEO Blue Sky Agency

UNIQLO pernah mengirimkan sebuah pernyataan tentang Federer kepada MarketWatch yang isinya sebagai berikut. 

“Roger adalah UNIQLO Global Brand Ambassador dan perwakilan sempurna dari filosofi LifeWear kami. Roger akan terus memakai UNIQLO dan memberikan wawasan profesional ahli untuk membantu kami menciptakan pakaian yang mendukung kinerja manusia di tingkat tertinggi dan menghadirkan kenyamanan dan fungsionalitas yang lebih besar untuk kehidupan sehari-hari semua orang di mana pun.”

Disadur dari artikel di MarketWatch dengan penulis Steven Kutz dan Charles Passy.

Tinggalkan Balasan