Sumber foto: sempreinter.com
Perjalanan Inter Milan menuju semifinal Liga Champions UEFA 2024-25 menunjukkan kemampuan Simone Inzaghi dalam memadukan prinsip-prinsip defensif Italia tradisional dengan inovasi taktik progresif.
Keberhasilan mereka mengeliminasi Bayern Munich di perempat final membuktikan bagaimana pendekatan taktik unik ini telah memposisikan mereka sebagai penantang kuat juara meskipun dianggap underdog oleh para bandar taruhan.
Fondasi Tradisional Italia
Inter di bawah asuhan Inzaghi menerapkan beberapa elemen taktik klasik Italia yang telah lama dikaitkan dengan kesuksesan di Serie A. Hal ini sebagaimana analisis Michael Cox di The Athletic.
Pertahanan tiga orang dengan wing-back
Inter adalah satu-satunya semifinalis Liga Champions yang menggunakan formasi ini, yang telah menjadi ciri khas taktik Italia selama satu dekade terakhir. Sistem ini memberikan soliditas defensif sekaligus memungkinkan serangan dari sisi lebar lapangan.
Dominasi Duel Udara
Inter memimpin liga-liga top Eropa dengan tingkat keberhasilan duel udara mencapai 59%, 3% lebih tinggi dari pesaing terdekat (ironisnya, Bayern Munich).

Kekuatan ini terlihat jelas ketika mereka mencetak dua gol dari set-piece dalam hasil imbang 2-2 pada leg kedua melawan Bayern.
Blok defensif yang disiplin
Saat melawan Bayern, Inter menunjukkan kenyamanan dalam bertahan dengan formasi rendah saat diperlukan, melakukan blok-blok krusial di menit-menit akhir dan mempertahankan struktur tim.
Ketahanan defensif ini mewakili pendekatan Italia yang khas untuk pertandingan-pertandingan besar Eropa.
Keunggulan serangan balik
Inter unggul dalam transisi cepat, menggunakan umpan-umpan pendek cerdas untuk maju dengan cepat alih-alih mengandalkan keterampilan dribel individu. Hal ini pun dibuktikan oleh statistik.
Statistik menunjukkan mereka mencoba lebih sedikit dribel dibandingkan tim mana pun di lima liga teratas Eropa musim lalu.
Inovasi Taktik Progresif
Satu hal yang membuat sistem Inzaghi benar-benar istimewa adalah bagaimana dia menggabungkan elemen-elemen tradisional ini dengan konsep taktik modern.
Trio gelandang dengan kemampuan teknis tinggi
Alih-alih menggunakan gelandang bertahan murni, lini tengah Inter terdiri dari pemain-pemain berbakat teknis yang telah beradaptasi dengan peran mereka.
Hakan Calhanoglu (mantan No.10) mengatur permainan dari posisi dalam, Henrikh Mkhitaryan (sebelumnya gelandang serang) unggul di posisi kiri-tengah, sementara Nicolo Barella menyediakan energi dan lari ke depan.
Pergerakan rotasi yang tidak konvensional
Inzaghi menerapkan rotasi posisi yang tidak seperti tim lain di Eropa (kecuali mungkin Atalanta). Bek tengah yang bermain di sisi lebar sering membawa bola ke wilayah lawan sementara gelandang turun untuk mempertahankan struktur.
Dan satu hal yang paling mengejutkan, Francesco Acerbi yang berusia 37 tahun melakukan sprint mendadak dari posisi bertahannya, secara efektif menjadi striker dan membingungkan skema penjagaan lawan.
Dinamika kombinasi duo striker
Sistem dua striker Inter memaksa bek lawan masuk ke dalam situasi penjagaan satu lawan satu yang tidak nyaman, terbukti dari kedua bek tengah Bayern menerima kartu kuning sebelum babak pertama berakhir di leg kedua.
Kombinasi Thuram-Lautaro menggabungkan fisik, kemampuan teknis, dan pergerakan cerdas.
Keberhasilan Melawan Bayern Munich
Kemenangan Inter atas Bayern Munich di perempat final dengan sempurna menggambarkan pendekatan taktik mereka sebagai berikut.
- Pada leg pertama di Munich, Inter menunjukkan ancaman serangan balik mereka ketika tendangan tumit yang tidak egois dari Marcus Thuram mempersiapkan Lautaro Martinez untuk penyelesaian yang akurat.
- Leg kedua menunjukkan kehebatan mereka dalam situasi bola mati dengan kedua gol datang dari set-piece.
- Bek Bayern kesulitan menghadapi dua striker Inter, dengan Eric Dier dan Kim Min-jae sama-sama menerima kartu kuning sebelum babak pertama usai ketika berusaha menjaga Thuram.
- Bahkan Thomas Müller—yang terkenal dengan kecerdasan spasialnya—tampak kebingungan oleh progresi ke depan yang dilakukan Acerbi, dan mendapati dirinya secara tak terduga bertahan di antara bek tengahnya sendiri.
Menuju Semifinal: Barcelona vs Inter
Semifinal mendatang melawan Barcelona menghadirkan kontras taktik yang menarik:
- Barcelona bermain dengan lini pertahanan yang sangat tinggi di bawah pelatih Jerman mereka
- Inter unggul dengan rotasi defensif yang fleksibel dan transisi cepat
- Pertandingan ini mengingatkan pada semifinal terkenal tahun 2010 antara kedua klub (ketika Inter José Mourinho mengeliminasi Barcelona Pep Guardiola)
- Barcelona saat ini lebih langsung dalam serangan dibandingkan versi 2010, berpotensi menciptakan ruang untuk serangan balik Inter
Referensi Penting untuk Taktik Sepak Bola
Inter Milan di bawah Inzaghi mewakili proposisi taktik yang unik dalam sepak bola Eropa modern—menggabungkan elemen-elemen yang tampaknya kontradiktif tetapi bekerja bersama secara harmonis.
- Mempertahankan dominasi udara (tradisional) sambil memanfaatkan gelandang teknis (modern)
- Menggunakan pertahanan tiga orang (Italia tradisional) tetapi dengan fluiditas posisional (progresif)
- Nyaman bertahan dalam formasi rendah saat diperlukan namun juga bisa mengendalikan penguasaan bola di lapangan lawan
Pendekatan hibrid ini membuat Inter sulit diprediksi dan sulit dipersiapkan, terutama bagi tim yang terbiasa menghadapi sistem taktik yang lebih standar.
Meskipun bandar taruhan mungkin menganggap Inter Milan sebagai underdog di Liga Champions musim ini, identitas taktik mereka yang distingtif memberi mereka keunggulan unik.
Sebagaimana yang dicatat Michael Cox dalam analisisnya, tim Italia sering kali berjaya sebagai underdog di kancah Eropa—dan perpaduan tradisi taktik dan inovasi Inzaghi menjadikan Inter mungkin tim paling menarik yang tersisa dalam kompetisi.
Semifinal melawan Barcelona akan mengungkapkan apakah pendekatan hibrid ini dapat mengatasi salah satu tim dengan kemampuan teknis terbaik di Eropa.
Namun, satu hal yang pasti: perjalanan Inter mewakili evolusi menarik dalam taktik sepak bola yang menggabungkan warisan defensif Italia dengan permainan dominasi posisi yang progresif.